Jumat, 29 Juli 2011 | By: Christopel Andilolo

Ayah..,kembalikan tangan dita..

Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.
Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” ….

Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.

Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah. “Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah.. sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok
Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?… Bagaimana Dita mau bermain nanti?… Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, ” katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf.

NB: Buat anda yang telah menjadi orang tua dan atau calon orang tua. Ingatlah….semarah apapun anda, janganlah bertindak berlebihan. Sebagai orang tua, kita patut untuk saling menjaga perbuatan kita especially pada anak2 yg masih kecil karena mereka masih belum tahu apa2.
dan ingatlah, anak adalah anugrah dan amanah yang dititipkan oleh TUHAN untuk kita.




Selasa, 19 Juli 2011 | By: Christopel Andilolo

New quote

"manusia dapat bertahan hidup satu atau dua menit jika kehilangan udara, tapi tak dapat hidup lebih dari satu detik! jika kehilangan harapan".......


8 kebohongan orang tua

Mau share satu kisah bagus nih...cekidot lah :

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.


Cerita bermula ketika masih kecil, sebut saja si Andi, terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, sang Orang Tua sering memberikan porsi nasinya untuk Andi. Sambil memindahkan nasi ke mangkuk Andi, Orang Tua berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" --------KEBOHONGAN Orang Tua YANG PERTAMA


Ketika Andi mulai tumbuh dewasa, Orang Tua yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, Orang Tua berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, Orang Tua memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu Andi memakan sup ikan itu, Orang Tua duduk disampingnya dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang Andi makan. Andi melihat Orang Tua seperti itu, hatinya tersentuh juga, lalu menggunakan sendok dan memberikannya kepada Orang Tua'nya. Tetapi sang Orang Tua dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN Orang Tua YANG KEDUA


Sekarang Andi sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abangnya dan dia, Orang Tua pergi ke koperasi pembuatan kotak korek api untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel merk'nya, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, Andi bangun dari tempat tidurnya, melihat Orang Tua masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Andi berkata :"Ibu/bapak, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu/bapak masih harus kerja." Orang Tua tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" --------KEBOHONGAN Orang Tua YANG KETIGA


Ketika ujian tiba, Orang Tua meminta cuti kerja supaya dapat menemani Andi pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, Orang Tua yang tegar dan gigih menunggu Andi di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Orang Tua dengan segera menyambut Andi dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untuknya. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat Orang Tua yang dibanjiri peluh, Andi segera memberikan gelasnya untuk Orang Tuanya sambil menyuruhnya minum. Orang Tua berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!" ----------KEBOHONGAN Orang Tua YANG KEEMPAT


Setelah kepergian ayah/ibu karena sakit, ayah/ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumah Andi pun membantu ayah/ibu baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan keluarga Andi yang begitu sengsara, seringkali menasehati ayah/ibu Andi untuk menikah lagi. Tetapi Orang Tua yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ayah/ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ---------- KEBOHONGAN Orang Tua YANG KELIMA


Setelah Andi dan abangnya semua sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ayah/ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ayah/ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Abang Andi yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ayah/ibu, tetapi ayah/ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN Orang Tua YANG KEENAM


Setelah lulus dari S1, Andi pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya Andi pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, Andi bermaksud membawa ayah/ibunya untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ayah/ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepada Andi "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN Orang Tua YANG KETUJUH


Setelah memasuki usianya yang tua, ayah/ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, Andi yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ayah/ibunda tercinta. Andi melihat ayah/ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ayah/Ibu yang keliatan sangat tua, menatap Andi dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ayah/ibu Andi sehingga ayah/ibunya terlihat lemah dan kurus kering. Andi sambil menatap ayah/ibunya sambil berlinang air mata. Hatinya perih, sakit sekali melihat ayah/ibunya dalam kondisi seperti ini. Tetapi ayah/ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku,Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN Orang Tua YANG KEDELAPAN.


Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibu Andi tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.


**********Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ayah, terimakasih ibu ! " Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.


Jika dibandingkan dengan pacar/suami/ istri kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar/suami/ istri kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabarnya, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari orang tua kita? Cemas apakah orang tua kita sudah makan atau belum? Cemas apakah orang tua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi..


Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orang tuakita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.


Mata yang terus menanti dan terus menanti
Senin, 18 Juli 2011 | By: Christopel Andilolo

5 Kualitas Pensil

Melihat Neneknya sedang asyik menulis Adi bertanya, "Nenek sedang menulis apa?"

Mendengar pertanyaan cucunya, sang Nenek berhenti menulis lalu berkata, "Adi cucuku, sebenarnya nenek sedang menulis tentang Adi. Namun ada yang lebih penting dari isi tulisan Nenek ini, yaitu pensil yang sedang Nenek pakai. Nenek berharap Adi dapat menjadi seperti pensil ini ketika besar nanti."

"Apa maksud Nenek bahwa Adi harus dapat menjadi seperti sebuah pensil? Lagipula sepertinya pensil itu biasa saja, sama seperti pensil lainnya," jawab Adi dengan bingung.

Nenek tersenyum bijak dan menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana Adi melihat pensil ini. Tahukah kau, Adi, bahwa sebenarnya pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup."

"Apakah Nenek bisa menjelaskan lebih detil lagi padaku?" pinta Adi

"Tentu saja Adi," jawab Nenek dengan penuh kasih

"Kualitas pertama, pensil dapat mengingatkanmu bahwa kau bisa melakukan hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kau jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya".

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, kita kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil yang kita pakai. Rautan itu pasti akan membuat pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, pensil itu akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga denganmu, dalam hidup ini kau harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".

"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".

"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga Adi, kau harus sadar kalau apapun yang kau perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan".

"Nah, bagaimana Adi? Apakah kau mengerti apa yang Nenek sampaikan?"

"Mengerti Nek, Adi bangga punya Nenek hebat dan bijak sepertimu."

Begitu banyak hal dalam kehidupan kita yang ternyata mengandung filosofi kehidupan dan menyimpan nilai-nilai yang berguna bagi kita. Semoga memberikan manfaat.


 
Jumat, 15 Juli 2011 | By: Christopel Andilolo
Mau berbagi kesegaran nih...hahahaha
ni makan siangku tadi...




















dan...pamungkas untuk siang ini..
yang paling SEGAR....!!ES TEH...dari teteh yang cantik..hahaha


Kamis, 14 Juli 2011 | By: Christopel Andilolo

Mother Theresa (the angel from heaven)

Mau share lagi dsini kawan-kawan,kali ini saya mengambil dari tokoh yang paling saya idolakan,yaitu "Bunda Theresa (1910-1997) " dia adalah orang yang sangat saya kagumi,karena dia berani keluar dan melawan aturan demi melakukan hal yang sangat mulia,yaitu merawat dan menjadi ibu dari kaum kelaparan dan kusta di India.
Ini beberapa kumpulan quote nya yang menjadi inspirasi saya
cekidot :



dengan anak-anak

Menjadi ibu dari bayi miskin

menggendong anak yang diasuhnya

Inilah malaikat yang datang dari surga

Berani (Tip 1)


Secara umum orang mengartikan berani itu adalah orang yang jagoan berkelahi, tidak takut kepada siapapun, atau apapun yang sifatnya menyangkut kekuatan fisik.Pendapat diatas tidak salah-salah amat, tetap ada benarnya, namun berani yang saya artikan disini lebih kepada "non-fisik".
Berani = Tidak takut.......100 % benar.
Tidak takut dengan apa ????, lihat urutan dibawah ini:
- tidak takut untuk memulai
- tidak takut gagal
- tidak takut diejek atau ditertawakan
- tidak takut berkorban (waktu, uang ataupun kesenangan)

Nah kalau sudah mengerti tentang keberanian seperti ini maka untuk menjadikan anda orang sukses, orang besar ataupun orang terpandang, anda cukup memiliki 4 keberanian, yaitu:
1. Berani bermimpi (mimpi menjadi orang besar dan atau orang terpandang tentunya)
2. Berani memulai (apa yang ingin anda lakukan, action.....jangan cuma rencana)
3. Berani berproses (jangan tidak sabaran atau jangan cepat menganggap diri gagal, tetap fokus, jalan dan
    berjalanlah terus)
4.Berani menghadapi kesuksesan itu sendiri.

Selamat mencoba keberanian !!!!

Kunjungan Kasih Ibu dan anak jalanan

Hello,im back again..
seperti biasa postingan nya lambat yah..hahaha..
Ini mau berbagi kisah lagi,dari apa yang sudah saya alami kemarin-kemarin..
Jadi dalam rangkaian menyongsong hari anak tanggal 23 juli ini..
Kami ngadain acara futsal anak jalanan dan temu kasih ibu dan anak jalanan..
Nah yang futsal kan dah pernah di post,skarang saya mau nge post acara yang satunya lagi,yaitu kunjungan kasih ibu dan anak jalanan..
Ini beberapa gambar yang bisa saya dapatkan dari kamera buram ini,
so..cekidot..


ini ada penjelasan dari pihak kecamatan
Other view













Ini si andri,pengamen simpang dago
Bung Daus selaku koordinator acara


















 




me,with pengki and dedi
dokter-dokter muda Unpad juga ikut ambil bagian dalam acara













Bg.priston memberikan wejangan
Anak jalanan simpang Dago dengan musiknya














Other View
Bung Ilham dari LPKIA bermain dengan anak-anak














Anak-anak menari dengan topengnya
Wartawan ikut meliput acara














Bung ilham dan daus berpose bersama

Dari sini saya mau berbagi pengalaman kalau apa yang kita lihat di depan itu tidak seperti apa yang kita lihat di belakang..Orang-orang ini tinggal di kampung pengemis daerah sukajadi yang megah dengan jalannya dan bangunannya,tetapi di belakang bangunan megah itu ada kampung yang isinya nyaris smua orang yang tidak mampu.
Saat kami melakukan acara ini orang-orang dsini sangat antusias dalam mengikuti acara karena mereka butuh suatu refresh dan mereka butuh untuk interaksi langsung serta mengeluarkan unek-uneknya kepada aparat pemerintahan yang selama ini mereka anggap sebagai wakil mereka.
Mungkin saat ini kita mengira saat kita memberikan mereka uang,itu dah cukup untuk membantu mereka,tapi itu salah besar,karena yang mereka perlukan adalah perhatian dan hati kita yang peduli,bukan uang kita.
Saya mengutip kata-kata dari idola saya,namanya mother theresa dia mengatakan ""Let us not be satisfied with just giving money. Money is not enough, money can be got, but they need your hearts to love them. So, spread your love everywhere you go"
hope we all know what the meaning of this words...
so,ayo semua..kita peduli kepada mereka..yang mereka perlukan bukan uang kita koq..mereka cuma perlu perhatian kita..
so give it to them ..
Selasa, 12 Juli 2011 | By: Christopel Andilolo

Share Foto

Hallo....
Kali ini cuma mau share foto-foto dari kamera temen saya bung Bela Nusantara (*pinjem fotonya yah bung)
Bung Bela ini menjabat sebagai ketua GmnI cabang Bali,dan hasil jepretnya lumayan keren..
so cekidot :

LUKISAN ABADI - Bali :
























My fave Beach































Like this






























Mau ksini lagi....arrgghh...!!





Nah...thats all....enjoy it..