Minggu, 04 November 2012 | By: Christopel Andilolo

balada sebuah perjuangan

..adikku sayang yang beranjak setelah sholat subuh adalah dia yg bersepeda 20 km buat sekolah ke Jogja tiap hari,dia kerap bahkan tak makan buat nabung agar buku terbeli karena memang ayah kami cuma petani,setelah kuliah dia tetap menabung bukupun rajin selalu dia beli dan bersepeda berangkat jauh sekali,suatu kali dia tertawa namun kulihat air mata tampak di matanya,sebab gelar sarjana dapat dibeli kini,namun kami berdua coba paham kondisi kini sekalipun ayah kami hanya petani di Imogiri,ayah kami dulu adalah gerilya pejuang negeri ini,dan darah pejuang mengalir deras hangat di badan kami..

0 komentar:

Posting Komentar