Minggu, 04 November 2012 | By: Christopel Andilolo

balada sebuah perjuangan

..adikku sayang yang beranjak setelah sholat subuh adalah dia yg bersepeda 20 km buat sekolah ke Jogja tiap hari,dia kerap bahkan tak makan buat nabung agar buku terbeli karena memang ayah kami cuma petani,setelah kuliah dia tetap menabung bukupun rajin selalu dia beli dan bersepeda berangkat jauh sekali,suatu kali dia tertawa namun kulihat air mata tampak di matanya,sebab gelar sarjana dapat dibeli kini,namun kami berdua coba paham kondisi kini sekalipun ayah kami hanya petani di Imogiri,ayah kami dulu adalah gerilya pejuang negeri ini,dan darah pejuang mengalir deras hangat di badan kami..
Sabtu, 03 November 2012 | By: Christopel Andilolo

time

okey...finally i can get my blog..

back to work,and back to writing again..

4 November 2012 ,5:05am...

Langit bandung masih enggan untuk memperlihatkan keindahan sang mentari kota kembang ini.Kembali tersadar dan kembali ke dunia kata-kata yang pelik.Belakangan ini saya belajar banyak hal,dan semua hal itu kembali mengantarkan saya ke suatu kepastian panjang seperti yang selalu saya pikirkan sebelumnya...iya,dia adalah WAKTU..kembali saya berkutat dengan sang penentu manusia yang satu ini..Sadar atau tidak,waktu itu berharga,jauh lebih berharga dari semboyan orang kuno yang selalu mengatakan time is money,analogi materi yang sudah mengakar di semua benak kita,tapi sadar atau tidak saya malah cenderung mengatakan TIME is more precious than money..ya karena waktu itu tidak bisa kau bayar untuk berputar ke belakang kembali..
Beberapa tahun yang lalu saya hanya seorang anak kecil biasa..beberapa tahun lalu juga saya hanya anak sma biasa...dan sekarang...saya menjadi saya...
Waktu dan Hidup itu diinstal bersamaan dalam putaran roda kehidupan yang sudah dipatenkan di setiap buku hidup masing-masing orang,dimana saat kau hidup,kau membutuhkan waktu,dan saat kau sudah tidak membutuhkan waktu,maka kau tidak akan hidup.
Manfaatkan semua sebaik mungkin seperti seorang petani yang menggarap lahannya tanpa ada yang terlewatkan,dan seperti pelaut yang tidak hanya akan berdiam di atas satu tempat saja...
Sampai bertemu di pelabuhan terakhir dari waktu yang abadi ini kawan

BACK
Kamis, 18 Agustus 2011 | By: Christopel Andilolo

Hooii...my cool 20th aniversary party :p

Huadduhh..udah lama banget yah gak nulis-nulis lagi..
jadi ingat kata temen dlu "menulis itu seperti sebuah pisau,kalau gak diasah maka akan tumpul"..na mumpung belum tumpul semua,maka alangkah baiknya kalau kali ini saya asah lagi..assiikk..


kali ini cuma mau berbagi tentang HARI ULTAH KE 20 KU 9Agustus kemaren..haha..


Dimulai dari mana yah?
mmm...
Bingung mau mulai dari mana..haha..
Ultah ku yang ke 20 kali ini dirayakan dengan sangat sederhana di Bandung,dan yang ngerayain cuma dikit..cuma aku,si nokia,si pearl (BB ku),si olym (kameraku),si pio (motorku) dan sebotol minuman kesukaanku..NU GREEN TEA yang madu..haha
Malam pertambahan usia itu aku habiskan di jembatan layang pasupati soalnya itu lagi nemenin si dian dan bayu,yang lagi surfing dari surabaya..hahaha..
Abis itu ke cimahi dan disana dikerjain oleh anak-anak..haha..
disiram pake air kopi campur jahe,lengkuas,cucian piring,daki,dan beberapa air yang gak bisa dibayangkan..haha..tapi its nice..keren,..i like it..
Siangnya,seperti ritual kebiasaan yang aku lakukan (kayaq dukun aja) kalau hari ulanh tahunku adalah HILANG,dan tempat yang menjadi tempat hilangku ialah LEMBANG..lebih tepatnya KEBUN TEH WALINI..haha..
Disana saya merenung dan memaknai apa arti angka 20 ini,,
Dan menurutku.angka 20 ini sangat berharga..sangat sangat berharga..karena bagi saya..20 ini adalah suatu angka baru,suatu angka yang akan memaksa saya untuk sadar akan arti dari kata DEWASA.
Kebanyakan orang menganggap ulang tahun ke 17 adalah ultah yang manis,karena awal kau akan dikatakan dewasa,tapi tidak menurutku,menurutku ulang tahun ke 20 jauh lebih keren dan lebih manis dari 17.hahaha..


Refleksi dari 20 tahun yang aku lewatkan ini sangat mendalam.karena dsini saya sadar..dalam usia yang kepala 2 ini,saya BELUM bisa menghasilkan apa-apa yang bisa dibanggakan..
Jujur,saya malu dengan keadaan saya yang belum bisa berbuat apa-apa,karena diluar sana banyak orang yang walaupun dengan umurnya yang masih belasan tapi mereka dah bisa menjadi berkat dan menjadi sesuatu yang berguna..sedangkan saya?NOL BESAR..
Tapi gak tau kenapa saya teringat kata-kata dari malaikat ku "Bunda Theresa",beliau mengatakan "tidak ada perbuatan yang besar,yang ada hanya perbuatan kecil dengan hati yang besar dalamnya" ini kata yang sangat menggetarkan,karena saya sadar kalau memang mungkin saya belum berbuat sesuatu yang besar yang berguna bagi banyak orang,tapi saya telah berusaha berbuat hal kecil yang bisa mempengaruhi beberapa orang yang ada di sampingku.




Waktu.gak kerasa yah?dulu masih ingat ulang tahun pertama ku yang dirayakan itu pas aku 7 tahun,dan itu dirayakan dengan sederhana dirumah,ada fotonya malahan..aku ingat disitu aku niup lilin dan semua orang dengan senyumnya,senyum ke arahku.haha..what a nice moment..
Gak kerasa dah 20 tahun aku bernafas..gak kerasa,aku dah lulus dari SD..gak kerasa juga aku lulus dari SMP,dan sangat gak kerasa kalau ternyata aku sekarang dah lulus SMA dan dah kuliah..
sangat gak kerasa...
Sepertinya semua itu baru terjadi kemarin dan aku ini masih tidur di rumah lamaku..
hooaa..home sick melanda kalau deh lembut-lembut gini..haha
Aku selalu mengerti kenapa diciptakan Arloji..untuk memberikan informasi tentang waktu yang cepat?ya itu benar,tapi yang utama adalah untuk menyadarkan kita mernggunakan waktu sebaik mungkin detik demi detiknya..dan tau kenapa mayoritas yang make arloji itu di tangan kanan?karena kau genggam mimpimu di tangan kiri dan kau punya waktu yang terbatas di tangan kanan untuk mewujudkannya.


gak nyangka aku dah gede sekarang..haha..
semua dah berlalu sangat cepat..
teman-temanku dulu sudah terpencar..
ada yang dah nikah,ada yang dah meninggal,ada yang dah sukses.ada yang malah gak jelas hidupnya..wah banyaklah..
haha..
panjang lebar ini sya cuma mau mengingatkan kalian semua..kalau waktu itu bukan uang..tapi waktu itu lebih jauh sangat berharga dari uang..
kau bisa saja memperolehnya gratis,tapi kau tidak akan bisa memilikinya dengan banyaknya hartamu..jadi pergunakan baik-baik..tidak ada perbuiatan yang besar,yang ada hanya perbuatan kecil oleh hati yang besar..lakukan hal-hal yang berguna..jangan menyia-nyiakan dirimu,jangan menyia-nyiakan waktumu..jangan menyia-nyiakan masa depanmu..dan yang paling penting..JANGAN PERNAH MENYIA-NYIAKAN ORANG YANG MEMBERIKANMU HARAPAN..
semangat..
waktu terus berjalan..pergunakan sebaik mungkin :)
aku pernah membuang waktuku dan aku menyesal sampai saat ini,jangan sampai kalian juga merasakan hal yang sama..




oiiaa...ini mau bagi penampakan pas hari ulangtahunku..cekidot.:
 









Si pio yang setia menemani..haha
ini rumah penduduk yang di taman teh walini(kayaq di film2 jadul)















other view
















sebelum disiram air aneh
dengan bleki..hahaha














pencari ilmu..hahah..gendut bgt..hehehe



















muka 20 tahun (pas kemerdekaan)


its me now.....

Minggu, 07 Agustus 2011 | By: Christopel Andilolo

Kisah karpet

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.

Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu:

"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan"

Ibu itu kemudian menutup matanya.

"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"
Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.”

“Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, nafasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".

Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya

"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yang dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut
pandang kita sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif,

salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :

Saya BERSYUKUR;

1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan,
karena itu
artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain

2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV,
karena itu
artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.

3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal,
karena itu
artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan

4. Untuk Tagihan kartu kredit yang cukup besar,
karena itu
artinya saya harus bekerja untuk bayar cicilan

5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan,
karena itu
artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman

6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan,
karena itu
artinya saya cukup makan

7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari,
karena itu
artinya saya masih mampu bekerja keras

8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah,
karena itu
artinya masih ada kebebasan berpendapat

9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya,
karena itu
artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup

10. Untuk dst...

Kebahagiaan yang menular

Seorang pemuda berangkat kerja dipagi hari... Memanggil taksi, dan naik...

'Selamat pagi Pak,'...katanya menyapa sang sopir taksi terlebih dulu...
'Pagi yg cerah bukan?' sambungnya sambil tersenyum,... lalu bersenandung kecil...
Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dgn senang hati, Ia melajukan taksinya...
Sesampainya ditempat tujuan.. Pemuda itu membayar dgn selembar 20ribuan, utk argo yg hampir 15 ribu...

'Kembaliannya buat bpk saja...selamat bekerja Pak..' kata pemuda dgn senyum...
'Terima kasih...' jawab Pak sopir taksi dgn penuh syukur...

'Wah.. aku bisa sarapan dulu nih... Pikir sopir taksi itu...
Dan ia pun menuju kesebuah warung.

'Biasa Pak?' tanya si mbok warung.
'Iya biasa.. Nasi sayur... Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam'..jawab Pak sopir dgn tersenyum.

Dan, ketika membayar nasi , di tambahkannya seribu rupiah 'Buat jajan anaknya si mbok,.. 'begitu katanya.

Dgn tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dgn senyum lebih lebar.

Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini... Dan diberikannya pada temannya yg tdk punya bekal.

Begitulah...cerita bisa berlanjut.. Bergulir... .sprt bola salju...

Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu...
Begitu juga keluarga si mbok...
Teman2 si anak...
keluarga mrk...
Semua tertular kebahagiaan...

Kebahagiaan, sprt juga kesusahan, bisa menular kpd siapa saja disekitar kita...

Kebahagiaan adalah sebuah pilihan...
Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini??

Bisa menerima itu adalah berkah...
Tapi bisa memberi adalah anugerah....

Semoga sisa hidup kita selalu bahagia dan membuat org lain bahagia dgn keberadaan kita,

Mari selalu berbagi, semoga ada arus membahagiakan yg terus berputar, dan jgn pernah dengki dgn kebahagiaan yg dimiliki org lain, apalagi berusaha menghilangkannya




Jumat, 29 Juli 2011 | By: Christopel Andilolo

Ayah..,kembalikan tangan dita..

Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.
Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” ….

Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.

Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah. “Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah.. sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok
Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?… Bagaimana Dita mau bermain nanti?… Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, ” katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf.

NB: Buat anda yang telah menjadi orang tua dan atau calon orang tua. Ingatlah….semarah apapun anda, janganlah bertindak berlebihan. Sebagai orang tua, kita patut untuk saling menjaga perbuatan kita especially pada anak2 yg masih kecil karena mereka masih belum tahu apa2.
dan ingatlah, anak adalah anugrah dan amanah yang dititipkan oleh TUHAN untuk kita.